Selasa, 27 Maret 2018

model etika dalam bisnis, sumber nilai etika dan faktor faktor yang mempengaruhi etika manajerial



MODEL ETIKA DALAM BISNIS, SUMBER NILAI ETIKA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA MANAJERIAL


Carroll dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007:49) membagi tiga tingkatan manajemen dilihat dari cara para pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam bisnisnya


  1. Immoral Manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya. Para pelaku bisnis yang tergolong pada tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan-kelemahan dan kelengahan-kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri, baik secara individu atau kelompok mereka. Kelompok manajemen ini selalu menghindari diri dari yang disebut etika. Bahkan hukum dianggap sebagai batu sandungan dalam menjalankanbisnisnya.
  2. Amoral Manajemen, tingkatan kedua dalam aplikasi etika dan moralitas dalam manajemen adalah amoral manajemen. Berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe manajemen seperti ini sebenarnya bukan tidak tahu sama sekali etika atau moralitas. Ada dua jenis lain manajemen tipe amoral ini, yaitu Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat amoral (unintentional amoral manager). Tipe ini adalah para manajer yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan bisnis yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberikan efek pada pihak lain. Oleh karena itu, mereka akan menjalankan bisnisnya tanpa memikirkan apakah aktivitas bisnisnya sudah memiliki dimensi etika atau belum. Manajer tipe ini mungkin saja punya niat baik, namun mereka tidak bisa melihat bahwa keputusan dan aktivitas bisnis mereka apakah merugikan pihak lain atau tidak. Tipikal manajer seperti ini biasanya lebih berorientasi hanya pada hukum yang berlaku, dan menjadikan hukum sebagai pedoman dalam beraktivitas. Kedua, tipe manajer yang sengaja berbuat amoral. Manajemen dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus dijalankan, namun terkadang secara sengaja melanggar etika tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain. Namun manajer tipe ini terkadang berpandangan bahwa etika hanya berlaku bagi kehidupan pribadi kita, tidak untuk bisnis. Mereka percaya bahwa aktivitas bisnis berada di luar dari pertimbangan-pertimbangan etika dan moralitas.
  3. Moral Manajemen
    Tingkatan tertinggi dari penerapan nilai-nilai etika atau moralitas dalam bisnis adalah moral manajemen. Dalam moral manajemen, nilai-nilai etika dan moralitas diletakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk prilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang termasuk dalam tipe ini hanya menerima dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku namun juga terbiasa meletakkan prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinannya. Seorang manajer yang termasuk dalam tipe ini menginginkan keuntungan dalam bisnisnya, tapi hanya jika bisnis yang dijalankannya secara legal dan juga tidak melanggar etika yang ada dalam komunitas, seperti keadilan, kejujuran, dan semangat untuk mematuhi hukum yang berlaku. Hukum bagi mereka dilihat sebagai minimum etika yang harus mereka patuhi, sehingga aktifitas dan tujuan bisnisnya akan diarahkan untuk melebihi dari apa yang disebut sebagai tuntutan hukum. Manajer yang bermoral selalu melihat dan menggunakan prinsip-prinsip etika seperti, keadilan, kebenaran, dan aturan-aturan emas (golden rule) sebagai pedoman dalam segala keputusan bisnis yang diambilnya

Agama, Filosofi, Budaya dan Hukum

1. Agama

Agama adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun dengan kebenarannya yang absolut. Tiada keraguan dan tidak boleh diragukan nilai-nilai etika yang bersumber dari agama. Agama berkorelasi kuat dengan moral. Setiap agama mengandung ajaran moral atau etika yang di jadikan pegangan bagi para penganutnya. Pada umumnya, kehidupan beragama yang baik akan menghasilkan kehidupan moral yang baik pula. Orang-orang dalam organisasi bisnis secara luas harus menganut nilai shiddiq, tabligh, amanah dan fathanah.

2. Filsafat

Sumber utama nilai-nilai etika yang dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi dalam pengeJolaan dan pengendalian perilaku pebisnis dengan aktifitas usaha bisnisnya adalah filsafat. Ajaran-ajaran filsafat tersebut mengandung nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari pemikiran-pemikiran filsuf dan ahli filsafat yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Budaya

Referensi penting lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan etika bisnis adalah pengalaman dan perkembangan budaya, baik budaya dari suatu bangsa maupun budaya yang bersumber dari berbagai negara (Cracken, 1986). Budaya yang mengalami transisi akan melahirkan nilai, aturan-aturan dan standar-standar yang diterima oleh suatu komunitas tertentu dan selanjutnya diwujudkan dalam perilaku seseorang, suatu kelompok atau suatu komunitas yang lebih besar.

4. Hukum

Hukum merupakan aturan hidup yang bersifat memaksa dan si pelanggar dapat diberi tindakan hukum yang tegas dan nyata. Hukum moral dalam banyak hal lebih banyak mewarnai lilai-nilai etika. Hukum moral adalah tuntunan perilaku manusia yang ditaati karena kesadaran yang bersumber pada hati nurani dan bertujuan untuk mencapai kebahagiaan. Selain hukum moral yang biasanya tidak tertulis dan hanya ditulis untuk penjelasan informasi semata, etika bisnis juga mengadopsi aturan-aturan yang berlaku pada suatu daerah, negara atau kesepakatan-kesepakatan hukum internasional. Harapan-harapan etika ditentukan oleh hukum yang berlaku itu. Hukurn mengatur serta mendorong perbaikan masalah yangdipandang buruk atau baik dalam suatu komunitas. Sayangnya hingga saat ini kita masih menemukan kendala-kendala penyelenggaraan hukum etika di Indonesia.

Leadership

Satu hal penting dalam penerapan etika bisnis di perusahaan adalah peran seorang pemimpin/leadership. Pemimpin menjadi pemegang kunci pelaksanaan yang senantiasa dilihat oleh seluruh karyawan. Di berbagai kondisi, saat krisis sekalipun, seorang pemimpin haruslah memiliki kinerja emosional & etika yang tinggi. Pada prakteknya, dibutuhkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual dari seorang pemimpin dalam penerapan etika bisnis ini.
Kepemimpinan yang baik dalam bisnis adalah kepemimpinan yang beretika. Etika dalam berbisnis memberikan batasan akan apa yang yang sebaiknya dilakukan dan tidak. Pemimpin sebagai role model dalam penerapan etika bisnis, akan mampu mendorong karyawannya untuk terus berkembang sekaligus memotivasi agar kapabilitas karyawan teraktualisasi.
Strategi dan Performasi
Fungsi yang penting dari sebuah manajemen adalah untuk kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin dicapai perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena keseluruhan strategi perusahaan yang disebut excellence harus bisa melaksanakan seluruh kebijakan-kebijakan perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang jujur.
Karakter Individu
Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah karena peran banyak individu dalam menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu akan sangat mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
Semua kualitas individu nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor yang diperoleh dari luar dan kemudian menjadi prinsip yang dijalani dalam kehidupannya dalam bentuk perilaku. Faktor-faktor tersebut yang pertama adalah pengaruh budaya, pengaruh budaya ini adalah pengaruh nilai-nilai yang dianut dalam keluarganya. Seorang berasal dari keluarga tentara, mungkin saja dalam keluarganya di didik dengan disiplin yang kuat, anak anaknya harus beraktivitas sesuai dengan aturan yang diterapkan orang tuanya yang kedua, perilaku ini akan dipengaruhi oleh lingkunganya yang diciptakan di tempat kerjanya. Aturan ditempat kerja akan membimbing individu untuk menjalankan peranannya ditempat kerja. Peran seseorang dalam oerganisasi juga akan menentukan perilaku dalam organisasi,seseorang yang berperangsebagai direktur perusahaan, akan merasa bahwa dia adalah pemimpin dan akan menjadi panutan bagi para karyawannya,sehingga dalam bersikap dia pun akan mencoba menjadi orang yang dapat dicontoh oleh karyawannya, misalnya dia akan selalu datang dan pulang sesuai jam kerja yang ditentukan oleh perusahaan. Faktor yang ketiga adalah berhubungan dengan lingkungan luar tempat dia hidup berupa kondisi politik dan hukum, serta pengaruh–pengaruh perubahan ekonomi. Moralitas seseorang juga ditentukan dengan aturan-aturan yang berlaku dan kondisi negara atau wilayah tempat tinggalnya saat ini. Kesemua faktor ini juga akan terkait dengan status individu tersebut yang akan melekat pada diri individu tersebut yang terwuju dari tingkah lakunya.

Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah suatu kumpulan nilai-nilai, norma-norma, ritual dan pola tingkah laku yang menjadi karakteristik suatu organisasi. Setiap budaya perusahaan akan memiliki dimensi etika yang didorong tidak hanya oleh kebijakan-kebijakan formal perusahaan, tapi juga karena kebiasaan-kebiasaan sehari-hari yang berkembang dalam organisasi perusahaan tersebut, sehingga kemudian dipercayai sebagai suatu perilaku, yang bisa ditandai mana perilaku yang pantas dan mana yang tidak pantas.
Budaya-budaya perusahaan inilah yang membantu terbentuknya nilai dan moral ditempat kerja, juga moral yang dipakai untuk melayani para stakeholdernya. Aturan-aturan dalam perusahaan dapat dijadikan yang baik. Hal ini juga sangat terkait dengan visi dan misi perusahaan.

Selasa, 02 Januari 2018

wawancara Koperasi

Wawancara Koperasi

Koperasi karyawan LIA (KOPKARLIA)

Tangga perekam: 28 Desember 2017

Nama kelompok: 1. Muhammad katami
2.mawardi
3.ricky Dimas
4.wiken Eka




Senin, 16 Oktober 2017

JURNAL TENTANG EKONOMI KOPERASI
JUDUL            : Membangun Citra Koperasi Indonesia
JURNAL         :Jurnal Ekonomi
VOLUME DAN HALAMAN          : Volume 5 Nomor 2
TAHUN          :2008
PENULIS        : Sukitjo
REVIEWER    :Muhammad Katami
TANGGAL     :16 Oktober 2017-10-16
LATAR BELAKANG                        :
Sejak Negara Indonesia diproklamasikan telah ditetapkan dalam UUD 1945 bahwa perekonomian Indonesia dilaksanakan atas dasar demokrasi ekonomi, di mana perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Rumusan ini merupakan hasil pemikiran Bung Hatta beserta Bung Karno tentang system perekonomian setelah mempertimbangkan saran dari Ki Hajar Dewantara. Bangun perusahaan yang sesuai dengan perekonomian Indonesia adalah koperasi. Berdasarkan atas penjelasan pasal 33 UUD 1945, dapat diketahui bahwa koperasi merupakan salah satu sector ekonomi yang sangat kuat kedudukannya, karena jelasjelas diamanatkan oleh UUD 1945. Dari penjelasan pasal 33 UUD 1945 secara eksplisit disebutkan bahwa pelaku ekonomi adalah sektor negara dan koperasi, sedangkan sector swasta hanya disebut secara implisit. Oleh sebab itu semua warga negara Indonesia berkewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan koperasi sebagai salah satu sektor ekonomi Indonesia sejajar dengan badan usaha milik Negara dan usaha swasta.
METODE       :
Jenis data      :Data Sekunder
Hasil              :

Berdasarkan hasil kajian terhadap berbagai koperasi di Indonesia yang sukses, Jangkung Handoyo Mulyo (2007) mengidentifikasi beberapa factor kunci sukses dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan koperasi. Faktor–faktor tersebut adalah Pemahaman pengurus dan anggota terhadap jati diri koperasi, yang dicitrakan oleh pengetahuan mereka terhadap ‘tiga serangkai koperasi’ yang meliputi pengertian koperasi (definition of co-operative), nilai-nilai koperasi (values of cooperative) dan prinsip-prinsip gerakan koperasi (principles of co-operative). Setelah dipahami, selanjutnya diimplementasikan dalam setiap aktivitas koperasi. Kemampuan Pengurus untuk mengidentifikasi kebutuhan kolektif anggota. Melalui penjaringan aspirasi anggota akan dapat diketahui berbagai kebutuhan yang diinginkan anggota, sehingga akan dapat diidentifikasi kebutuhan kolektif para anggota. Adanya kesungguhan Pengurus dan pengelola dalam mengelola koperasi. Untuk itu pengurus dan pengelola perlu kerja keras, ulet, inovatif, pantang menyerah, jujur dan transparan. Agar koperasi berhasil, diperlukan figur pengurus yang memang benar-benar dapat mengemban amanah anggota. Kegiatan usaha koperasi harus bersinergi dengan usaha anggota, sehingga koperasi akan mampu memfasilitasi dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya apa yang diperlukan anggota. 5. Biaya transaksi antara koperasi dengan anggota lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya transaksi antara anggota terhadap badan usaha non koperasi.

Senin, 02 Oktober 2017

TUGAS SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI pertemuan pertama




TUGAS SOFTSKILL EKONOMI KOPERASI
NAMA :MUHAMMAD KATAMI
NPM    :14215677

KELAS  :3EA25



A. Pengertian koperasi
Koperasi merupakan sebuah badan usaha yang memiliki anggota dan setiap orangnya memliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang memiliki prinsip koperasi dan berdasar pada ekonomi rakyat sesuai dengan asas kekeluargaan yang tercantum pada Undang Undang Nomor 25 tahun 1992.

B. sejarah koperasi
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
C. Prinsip Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide -ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. rinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah
·         Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
·         Pengelolaan yang demokratis,
·         Partisipasi anggota dalam ekonomi
·         Kebebasan dan otonomi,
·         Pengembangan pendidikan, perlatihan dan informasi
Di indonesia sendiri telah dibuat UU no 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:
·         Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
·         Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
·         Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
·         Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
·         Kemandirian
·         Pendidikan perkoperasian
·         Kerjasama antar koperasi
Prinsip Koperasi berdasarkan UU No. 17 Th. 2012, yaitu:
·         modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal koperasi(SMK)

D.Tujuan koperasi
Koperasi tetap memiliki tujuan dimana tujuan tersebut dititik beratkan pada kepentingan para anggota dan bukan menimbun kekayaan sendiri. Berikut ini adalah tujuan koperasi, bukan hanya untuk anggota melainkan juga untuk para konsumennya atau pelanggan.
1. Bagi produsen, ada keinginan untuk menawarkan barang dengan harga yang cukup tinggi.
2. Bagi konsumen, ada keinginan untuk memperoleh barang baik dengan harga yang lebih rendah
3. Sedangkan bagi usaha kecil, ada keinginan untuk mendapatkan modal usaha yang ringan dan mengadakan usaha bersama.

E.Konsep koperasi
Konsep koperasi terbagi menjadi 3, yaitu :
  • Konsep Koperasi Barat,
  • Konsep Koperasi Sosialis,dan
  • Konsep Koperasi Negara Berkembang

F. Bentuk koperasi
1. Berdasarkan dari tingkatannya, bentuk koperasi terdiri dari koperasi primer dan koperasi sekunder.

·         Koperasi primer adalah koperasi yang pendiriannya oleh perseorangan atau kelompok.
·         Koperasi sekunder adalah koperasi didirikan oleh badan hukum koperasi. 
2. Berdasarkan Jenis Usahanya, bentuk koperasi adalah sebagai berikut.... 
·         Koperasi Konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan pada bidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota. 

·         Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan pada bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang menghasilkan anggota kepada anggota dan non anggota. 

·         Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha bagi pelayanan jasa nonsimpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota. 

·         Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam yang hanya melayani anggota yang meliputi kegiatan seperti menghimpun dana anggota, memberikan pinjaman kepada anggota, dan menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam sekundernya. 
G. Tanggung jawab koperasi
1.  Pengurus bertanggug jawab terhadap segala kegiatan pengelolaan koperasi
2.  Pengurus koperasi dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha.
3. Pengelola bertanggumg jawab kepada pengurus
4. Hubungan antara pengelola usaha dengan pengurus koperasi merupakan hubungan kerja atas dasar perikatan.

Sabtu, 18 Juni 2016

10 Contoh & Kalimat IDIOM

10 CONTOH DAN KALIMAT IDIOM

  • A good deal of (banyak
         Ex: There are a good deal of luxury cars
  • By the way (omong-omong)
         Ex: By the way, do you know the latest type of Blackberry? 
  • At will (sesuka hati)
         Ex: You can arrange your bedroom at will.
  • At all events (bagaimanapun juga)
         Ex: I realize that it is hard, but I won’t give up at all events
  • All the same (namun)
         Ex: He is handsome and well-established. All the same he doesn’t have someone special.
  • Get along (pergi meninggalkan)
         Ex: It’s the right time for him to get along
  • Get home (sampai dirumah)
         Ex: He usually gets home after five o’clock. 
  • In reference to (sehubungan dengan)
        Ex: In reference to the rise of world oil prices, the subsidized fuel will rise too.
  • In time (pada waktunya)
        Ex: He got home in time for dinner with his family.
  • Keep a dark (merahasiakan)
        Ex: Hawa hopes her friend can keep a dark the embarrassing incident happened to her.

Senin, 25 April 2016

tugas softskill b.inggris


Determiner :merupakan kata seperti the, a, an, some, that, these, dan masih banyak lagi. Determiner muncul sebelum kata benda serta frase kata benda. Apa fungsi dari determiner?
Salah satu fungsi determiner yang paling besar adalah memperjelas keberadaan suatu kata benda. Misalnya ada sebuah kalimat: I work in school (Saya bekerja di sekolah). Tanpa determiner, maka tidak ada kejelasan di sekolah mana ia bekerja. Namun, jika ia menambahkan I work in this school (Saya bekerja di sekolah ini). Maka jelas bahwa ia bekerja di sekolah ini.
Dalam bahasa Indonesia, kita juga menjumpai determiner. Di Bahasa Indonesia, terdapat kata “sebuah” sebagai determiner yang paling sering digunakan.
Contoh-contoh kata dengan determiner didepannya:
1. The beginning of my life is interesting.
2. I am a new mathematics teacher in this school.
Perhatikan dua contoh kalimat yang ada di atas. Determiner yang digunakan oleh kalimat pertama adalah the, sedangkan yang digunakan oleh kalimat kedua adalah a dan this. Determiner mempunyai posisi sebelum kata benda. Apakah hanya itu saja determiner di dalam bahasa Inggris? Tentu tidak. Ada banyak hal dan akan saya sebutkan disini.
1. a, an, the
2. my, your, his, her, its, our, their, whose
3. each, every
4. either, neither
5. some, any, no
6. much, many; more, most
7. little, less, least
8. few, fewer, fewest
9. what, whatever; which, whichever
10. this, that, these, those,
11. both, half, all
12. several
13. enough
Di bawah ini, terdapat contoh kalimat dimana determiner akan saya cetak tebal. Contoh:
1. I have new pencil.
2. Where is my notebook?
3. Their bikes are absolutely beautiful.
4. Several years ago, I left my home alone.
5. Both of my friends are smart.
6. You are only permitted to asDk few more questions.
7. There many people visit my uncle’s home.
Sumber: http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/2014/04/pengertian-determiner-dan-contohnya-dalam-bahasa-inggris.html
TRANSFORM THE SENTENCES BELOW INTO ACTIVE VOICE AND TRANSLATE
1.The Student is being taught by Mr.joy right now
   -Mr.Joy is teaching the student right now
   -Pak joy sedang mengajar siswa sekarang
 2.The national gallery in spain will be given an antque painting by salvador Neil by the Government
    -The government will give the national gallery in spainan antique painting by salvador neil
    -Pemerintah akan memberikan galeri nasional Di Spanyol sebuah lukisan antik yang dilukis oleh salvador neil
  3.Monalisa was painted by Leonardo Da Vinci many years ago
      -Leonardo Da Vinci Painted Monalisa Many years ago
      -Leonardo Da Vinci melukis Monalisa beberapa tahun yang lalu
   
  4.My car has not been repaired by the mechanic
       -The mechanic has not repaired my car
       -Mekanik belum pernah memperbaiki mobil saya
   5.That door was locked from inside by someone
         -Someone locked that door from inside
         -seseorang mengunci pintu itu dari dalam

Selasa, 05 April 2016

Tugas ke-2 softskill bahasa inggris 2

2. Pengertian Causative Verb

Causative verb adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subject tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi melainkan seseorang atau sesuatu yang lain yang melakukan aksi tersebut.

Rumus dan Contoh Kalimat Causative Verbs

Berikut rumus active dan passive causative verb beserta beberapa contoh kalimatnya.
RumusVerbsContoh Kalimat Causative Verb
Active Causative Verbshave-hadLala had her friend take her result test.
get-gotShe got her parents to buy her a tennis racket.
The boy got his cat to chase a mouse.
make-madeThe woman made her daughter eat up the tomatoes.
The manager makes her staff work hard.
letMy father lets me choose my own future carrier.
The shepherd lets his sheep graze in the meadow.
Passive Causative Verbshave-hadI had my house renovated last week.
He had his book returned as soon as possible.
get-gotTeddy got the money saved in the bank.
Yulia got her bedroom cleaned.



1. Pengertian Reflexive Pronoun

Reflexive Pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan bahwa subject (berupa orang atau hewan) menerima aksi dari verb (reciprocal action) pada suatu kalimat.



Pronoun ini terdiri dari: myself, yourself, herself, himself, itself, pada bentuk singular, dan yourselves, ourselves, dan themselves pada bentuk plural. Bentuknya yang identik dengan intensive pronoun.

Contoh Kalimat Reflexive Pronoun

Beberapa contoh kalimat reflexive pronoun untuk setiap bentuk singular maupun plural sebagai berikut.
NumberPronounContoh Kalimat Reflexive Pronoun
SingularmyselfI‘m going to buy myself new jeans.
(Saya akan membeli jeans baru untuk saya sendiri.)
yourselfIt’s essential to treat others like you treat yourself.
(Penting untuk mmemperlakukan orang lain seperti kamu memperlakukan diri sendiri.)
herselfShe asked herself why she was easy to be panic.
(Dia bertanya pada dirinya sendiri mengapa dulu dia mudah panik.)
himselfHendri didn’t blame himself for the accident.
(Hendri tidak menyalahkan dirinya sendiri terhadap kecelakaan tersebut.)
itselfThe cat is licking itself.
(Kucing itu sedang menjilayi dirinya.)
PluralyourselvesWhy don’t you watch yourselves on TV?
(Mengapa kamu tidak menonton dirimu di TV?)
ourselvesWe should give time for ourselves to take a rest.
(Kita seharusnya memberi waktu untuk diri kita sendiri untuk beristirahat.)
themselvesThe students ate cookies that they cooked by themselves.
(Siswa-siswa tersebut makan kue yang mereka masak sendiri.)




  • Pengertian Indefinite Pronoun

Indefinite pronoun adalah kata ganti untuk orang, benda, atau hal secara umum atau tidak spesifik. Pronoun ini ada yang berbentuk singular, plural, ataupun salah satu dari keduanya. Beberapa indefinite pronoun memiliki bentuk yang serupa dengan indefinite adjective, namun berbeda pada penerapan di kalimat.



Contoh Indefinite Pronoun

Contoh indefinite pronoun pada bentuk singular, plural, dan kedua-duanya sebagai berikut.
Indefinite PronounKeterangan
Singular / uncountable noun
anything, everything, anybody / anyone, everybody / everyone, each, nobody, somebody / someone, something, nothing, either, neither, much, another, enough, little, less, oneAnybody /anyone, everybody / everyone, nobody, somebody / someone, one merupakan indefinite pronoun yang mengacu pada countable noun (orang).
Another, each merupakan kata ganti yang mengacu pada countable noun (orang, benda).
Anything, everything, something, & nothing merupakan kata ganti yang mengacu pada countable noun (berupa benda atau hal).
Enough, much, little, less merupakan kata ganti yang mengacu pada uncountable noun.
Plural
all, both, several, many, few, fewer, onesPlural untuk indefinite pronoun yang berupa countable noun.
Both
none, some, any, more, mostNone sebagai singular ketika sebagai singkatan dari no one, sedangkan sebagai plural ketika sebagai not any.
Some, more, most, dan any sebagai singular ketika mengacu pada kata ganti berupa uncountable noun, sedangkan sebagai plural ketika countable noun.